Ada satu orang perempuan di dunia ini dari potongan
masa lalu, kenangan tahun 2009 yang tidak pernah ingin kutemui dan
perempuan itu kusebut Ratu. Bukan benci yang menyebabkan aku tidak mau
menemuinya tapi karena hidup selalu terasa lebih indah tanpanya dan
bagiku dia menjadi semacam petaka. Sosoknya seperti Monster dalam
bayanganku setiap kali teringat tawanya yang menggelegar, kata-katanya
yang kasar dan pongah perilakunya. Aku takut hidupku akan kembali
berselimut duka dan kelam jika Ratu ada disekitarku dan merebut
bahagiaku. Karena Ratu jumawa, semena-mena dan menyebalkan.
4 tahun silam dia menciptakan luka dihatiku dan
luka itu semakin membusuk tidak pernah sembuh karena selama 2 tahun luka
itu terus disirami cuka oleh Ratu dengan sikap tidak bersahabatnya
sehingga luka itu semakin menganga dan terus menimbulkan perih dan Ratu
berhasil membuat orang-orang menjauhiku akibat jijik dengan busuknya
luka ditubuhku yang dia ciptakan sendiri.
Fiuh seram sekali bayangan 4 tahun silam itu dimana
aku hidup tanpa karakter diriku, menjadi pendiam dan menyendiri
berselimut duka. Tapi itu dulu sebelum aku sakit, karena Stroke ternyata
berhasil mengajarkanku untuk melunakkan hati. Kini Ratu bahkan tidak
akan mempengaruhi apapun lagi dihidupku sekalipun dia ada disekitarku.
Aku tidak lagi akan perduli jika seandainya sekarang dia disekitarku dan
memandang hina diriku seperti 4 tahun silam.
Jika aku bertemu, aku tidak akan perduli saat Ratu
melakukan apapun sesuka hatinya dan luka hatiku tidak lagi akan bisa
menganga hanya karena kami bertemu. Dan siapapun termasuk Ratu tidak
akan b isa mengambil bahagiaku dan membuat kelam hidupku karena akhirnya
aku semakin menyadari bahwa hatiku dan hidupku adalah milik diriku
sendiri dan tidak ada seorangpun yang bisa mengambil bahagiaku atau
merusak hidupku tanpa seizinku kecuali Tuhan. Tapi Tuhan itu baik dan
hanya memberi kebahagiaan bukan duka. Jadi akulah yang berkuasa atas
diriku dan tidak ada yang bisa mengambil kebahagiaan dari hatiku. Hanya
Tuhan yang menggenggam hatiku sehingga Ratu atau siapapun tidak bisa
melihat atau merusak hatiku karena hatiku hanya milikku dalam
penguasaanku.
Biasanya ada rasa sakit setiap kali aku bercerita
tentang Ratu tapi Alhamdulillah kini aku bisa bercerita dengan santai
tanpa rasa sakit sama sekali. Haha sekarang malah kupikir itu menjadi
hal yang lucu karena Ratu sebetulnya tidak menyiksaku dengan kejam
secara fisik dan betapa bodohnya aku karena bisa terpengaruh dan tidak
menguasai perasaan yang ada dihatiku. Ada satu hal yang juga kusadari
yaitu besarnya dampak dari luka hati yang tidak terlihat.
Aku menjadi takut, takut jika diluar sana juga
mungkin ada seseorang yang menjadikan aku sebagai salah satu orang yang
tidak ingin dia temui dalam hidupnya. Jika ada maka kumohon alam semesta
mempertemukanku dengannya agar aku bisa meminta maaf dan menerima maaf
darinya. Mungkin luka hatinya yang kuciptakan tidak akan hilang hanya
dengan permintaan maaf dariku tapi minimal hatinya yang luka itu bisa
aku bantu obati secara perlahan.
Maafkan aku wahai luka hati yang menganga dan
izinkan aku meniupkan angin kesejukan kasih semampuku jika kau tidak
mampu mengobatinya sendiri karena sejatinya itu adalah hatimu dimana
hanya kau sendirilah yang mampu mengobatinya dibantu Sang Pembolak balik
hati. Seperti luka hatiku yang dibuat oleh Ratu kini perlahan mulai
sembuh semenjak Stroke menghampiriku. Saat luka hatiku itu mulai menutup
diganti kulit baru, semua hilang, bebas, ringan dan damai rasanya.
Terimakasih Ononk karena mengajarkanku untuk tidak memelihara perihnya
luka.
Ternyata selama dua tahun terakhir ini aku masih
merasakan perih hingga membuatku selalu takut jika melihat perempuan
berbadan besar seperti Ratu dan langsung sensitif jika ada yang mulai
bersikap seperti Ratu sehingga aku akan selalu melakukan perlawanan
padahal Ratu sama sekali sudah tidak ada disekitarku. Betapa hidup
ternyata terlalu singkat untuk dihiasi dengan perihnya luka dan hidup
ini terlalu indah untuk dihiasi dengan duka. Tenang, rileks,fokus dan
santai lalu senyum dan Semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar