tulisan gambar berbahasa batak
dari DP bbm seorang kawan
artinya: Uang yang mengatur semua hal di negara ini
Kata
seorang guru besar Ekonomi, pajak merupakan sumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara juga daerah tapi sebenarnya, pajak hanya
menyumbang 7 % terhadap perekonomian nasional karena ekonomi Indonesia
justru di topang oleh konsumsi dan investasi. Sehingga manfaat langsung
dari pajak mungkin tidak terlalu kita rasakan.
Nah
Iklan yang sekarang ada, berkaitan tentang penggunaan pajak dari para
taat pajak untuk subsidi yang penggunaannya menjadi salah sasaran. Kok
terasa sangat menarik ya bagiku? Katanya, subsidi itu seharusnya untuk
yang tidak mampu tapi malah dinikmati oleh yang mampu. Iklannya dari
kementrian yang di pimpin oleh siapa dan dari partai apa gitu lho, saya
sepertinya pura-pura lupa. Tapi Suer dah iklannya bagus!
Begini kurang lebih iklannya:
Harga bbm Rp.4500,-
saat ini, seharusnya adalah Rp.9000,- karena mendapat subsidi dari
pemerintah yang ternyata hanya dinikmati oleh orang yang mampu.
Bayangkan jika mobil menggunakan 100 liter bbm dalam 1bulan, artinya
mereka menikmati Rp.450.000,-/bulan
atau Rp.5.400.000,-/tahun, subsidi dinikmati oleh setiap orang yang
mampu padahal seharusnya itu untuk yang miskin. Mari selamatkan subsidi
dari para taat pajak!
“Ayo mari kita selamatkan!” jawabku dalam hati
Mendengar kalimat: subsidi Bbm seharusnya untuk yang tidak mampu bukan yang mampu sehingga akan dialihkan untuk yang tidak mampu! Aku lagi-lagi bertanya dalam hati Tidak mampu?
Tidak mampu dalam hal apa ya? Nggak mampu beli mobil? Nggak mampu beli
motor? Nggak mampu beli rumah? Nggak mampu berobat? Nggak mampu makan?
Nggak mampu sekolah? Atau nggak mampu gimana sih?
Kalo
yang jelas-jelas, benar-benar sangat teramat sangat tidak mampu seperti
tayangan iklan lainnya, ya jelas aja nggak butuh bbm pak! Piye tho? Bbm
buat apa coba lha wong motor saja ndak mampu ke beli. Ya itu sih jadi
jelas-jelas salah sasaran BANGET. Saya pikir bbm itu sengaja di subsidi
untuk semua orang yang perlu bbm agar beban pengeluaran menjadi lebih
ringan karena hidup nggak cuma tentang beli bbm tapi ada pemenuhan
kebutuhan pokok, cicilan ini itu dll.
Masalahnya
sekarang, kalau akan dialihkan kepada yang tidak mampu, artinya per
orang mungkin akan mendapat Rp.5.400.000,-/tahun sementara dampak dari
kenaikan bbm akan membuat harga bahan pokok naik, ongkos kendaraan umum
naik, bbm so pasti naik. Ya intinya saling berkaitan lah. Bayangkan ya
Pak, para pedagang yang harus memutar otak mencari tambahan modal untuk
belanja barang-barang yang ikut naik. bayangkan pula setiap ibu rumah
tangga yang bingung akibat harga gas LPG yang naik Rp.1000,- sampai
Rp.2000,-/tabung, beras naik 500,-/kg, sayur mayur, rokok dan yang
lainnya juga ikut naik.
Jika sebelumnya untuk kebutuhan hidup setiap orang membutuhkan biaya Rp.20.000,- per harinya kemudian
naik menjadi Rp.40.000,-/hari artinya ada tambahan biaya
Rp.20.000,-/hari yang artinya Rp.600.000/bulan atau 7.200.000/tahun. Itu
sih itungan kasar ya Pak, prakteknya jelas bisa lebih dari itu.
Ok
Rp.5.400.000,- diberikan untuk yang tidak mampu dalam satu tahun tapi
mereka harus mengeluarkkan biaya lebih dari itu untuk pemenuhan biaya
hidup karena yang tidak mampu juga pasti beli sayur, beras dan yang
lainnya untuk hidup tapi sayang hidup mereka justru malah semakin tidak
mampu! Kemudian yang sebelumnya mampu beli bbm untuk motor ya jadi malah
turun taraf hidupnya ke tingkat tidak mampu.
Satu
Bapak dari partai apa gitu, sepertinya saya lupa lagi. Dia datang
menghampiriku dan dengan gagah berkata “TOLOL kamu Sutri, bbm itu naik
karena kita ini penjual bbm termurah dan sering kuota kita jadi jebol
karena diselundupkan. Kedua, karena harga bbm murah, maka akan
menghambat munculnya energi alternatif lain. Ketiga, dulu kita eksportir
minyak tapi sekarang kita importir Sutriku sayang! Sehingga harga saat
membeli menggunakan harga taraf internasional membuat kita rugi karena
di jual murah di Indonesia dari hasil subsidi dan itu bisa bikin kita
lama-lama jadi bangkrut, gimana dong nasib anak cucu nanti Sutri? Ke
empat, ini nggak sesuai dengan UU 30/2007 tentang energi, dimana ayat 2
menyebutkan bahwa subsidi disediakan untuk kelompok masyarakat tidak
mampu. Yang kelima, ini terakhir ya Sutri, seperlima APBN telah tersedot
untuk subsidi energi yang bersifat konsumtif yang menyebabkan ruang
gerak belanja untuk sektor produktif yang bersifat jangka panjang
menjadi terbatas. Ngerti nggak sekarang kamu Sutri?”
“Agak-agak
bingung sih Pak, kenapa sih subsidi untuk yang tidak mampu tetap
diberikan, energi alternatif lain tetap di upayakan, subsidi bbm bagi
kendaraan umum dan roda 2 tetap diadakan, ubah sedikit undang-undang,
adakan aturan wajib tanpa tawar menawar untuk penggunaan pertamax tidak
boleh bbm bagi motor dan mobil mewah (Aneh, orang kaya kok mental
miskin!).” timpalku santai
“Hahahaha. Anak bodoh!”
“KOk
bodoh? Ok kalau begitu Bapak ini kan anggota wakil rakyat yang dipilih
rakyat dan yang ikut duduk bersama bapak presiden untuk menentukan harga
bbm, boleh nggak aku usul?” tanyaku, lalu aku menyampaikan beberapa
poin padanya.
1.Silahkan
naikkan bbm tapi tolong minta perusahan-perusahaan satu Indonesia ini
untuk menaikkan upah minimum perbulan menjadi Rp.1.500.000,- bagi
lulusan SD dan SMP, Rp.2.000.000,- bagi lulusan SMA, Rp.2.500.000,- bagi
D3, Rp.4.000.000,- bagi S1 dan menjadi lebih tinggi sesuai pendidikan
dan jabatan kan tidak ada yang tidak mungkin Pak kalau pemerintah mau
menekan pihak swasta. Permudah juga pengadaan modal dan izin usaha untuk
pengusaha-pengusaha kecil negeri ini.
2.Jika
subsidi akan diberikan kepada yang tidak mampu, tolong jangan seperti
sebelumnya saat menyerahkan Rp.300.000,-/bulan yang pendistribusiannya
tidak jelas dan habis begitu saja. Menggunakan Rp.300.000,- itu sebentar
Pak! Coba ikuti apa yang orang sunda bilang bere kailna ulah laukna! Artinya
berikan kail pancingannya jangan ikannya. Maksudnya berikan modal usaha
dan biarkan yang tidak mampu itu berusaha dan tidak di jejali dengan
subsidi terus menerus yang membuat mental mereka jadi miskin sehingga
maunya terus di beri. Lama-lama mereka akan bermental peminta-minta. Oh
iya Negara ini kan mayoritas muslim ya Pak? Coba bekerjasamalah dengan
badan zakat, sehingga jika subsidi pemerintah ‘baik hati’ di tambah
dengan zakat, maka akan cukup untuk memodali usaha kecil bagi kaum tidak
mampu. Lakukan pemberian modal dengan cara mudah dari mulai tingkat RT
di semua wilayah tanpa harus lewat administrasi njlimet di bank yang
akhirnya juga hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja.
3.Gratiskan
rumah sakit se-Indonesia tanpa tetek bengek administrasi yang njlimet
baik negeri maupun swasta, jika yang tidak mampu sudah punya usaha maka
alihkan pajak dan zakat untuk subsidi kesehatan. Gratiskan juga
pendidikan di setiap tingkatan dari TK sampai perguruan tinggi untuk
negeri, dan tentukan tarif pendidikan yang dibolehkan untuk sekolah
swasta. Jangan lupa sejahterakan kehidupan tenaga pendidik. Lakukan ini
secara menyeluruh dari kota hingga ke pelosok, beri subsidi
besar-besaran untuk pendidikan dan kesehatan agar pendidikan murah tapi
membuat cerdas dan sehat anak cucu kita yang kemudian kecerdasan anak
cucu itu akan bisa mempercepat pemunculan energi alternatif lain dan
akan menyelamatkan kesehatan kita ini sang kakek nenek bangsa di hari
tua nanti dengan melihat senyum di wajah anak cucu.
4.Perbaiki
sistem transportasi umum, kurangi sedikit saja gaji anggota dewan,
pegawai-pegawai dinas, para lurah, camat, bupati, walikota, menteri,
lalu tanamkan pola hidup sederhana untuk semua pegawai pemerintahan dan
kurangi juga subsidi ini itu yang tidak penting apa lagi jalan-jalan
keluar negeri menggunakan uang rakyat berdalih studi banding, lalu
alihkan semua itu untuk pengadaan transportasi umum. Ambil, sita dan
manfaatkan harta para koruptor, minta sumbangan dana dari para jutawan
negeri ini, minta pihak swasta dan perusahaan asing di negeri ini untuk
memberikan bantuan dana di luar pajak perusahaan lalu gunakan untuk
pengadaan transportasi umum (angkot, bus, kereta, MRT dll) yang layak
dan berfungsi untuk jangka panjang dengan tarif rendah secara merata di
setiap daerah sehingga setiap orang tertarik untuk naik kendaraan umum,
jangan lupa batasi jumlah penjualan mobil dan motor yang mudah-mudahan
bisa menekan jumlah penggunaan bbm, kemudian pada akhirnya juga menekan
jumlah impor bbm.
5.Kelola
dan manfaatkan sumber daya alam negeri ini oleh pemerintah, berikan
perhatian lebih untuk pertanian, perkebunan dan peternakan. Karena kita
harus malu Pak, negerinya kaya tapi bawang, daging, beras dll malah
ngimpor padahal harusnya ngekspor. Nah kalau anak cucu kita cerdas, kan
bisa di kelola oleh mereka nantinya. Berarti pendidikan harus wajib kudu
Pak di subsidi. Oh iya, di negeri ini banyak anak-anak cerdas tapi
tidak di beri kesempatan bertanggung jawab membantu mengelola negara,
sementara banyak orang-orang tamak yang sibuk mengurusi rekeningnya
sendiri malah ditempatkan di posisi yang vital. Mereka orang yang tidak
tepat di tempat yang tidak tepat.
Setelah
aku menyampaikan pendapatku, seseorang datang lalu berkata “SUTRI, ide
kamu cerdas sekali! Ribuan orang berpikir seperti itu bahkan saya pun
berpikir demikian tapi ide-ide itu hanya akan muncul ke permukaan lalu
menguap begitu saja, terlupakan seiring berjalannya hari. Dengar Sutri,
mengurus negara tidak lah semudah itu! Ada banyak aspek-aspek yang harus
diperhitungkan!”
“Kenapa
tidak? Nggak ada yang nggak mungkin karena itu saya memilih anda di
pemilu kemarin. Banyak kok figur pemimpin lain yang bisa anda teladani.
Figur pemimpin yang bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang
tepat, bisa membuat tunduk anak buah, tidak takut dengan intimidasi
kanan kiri, bersikap tegas dan tidak manja, tahu penempatan ini dan itu,
bisa mengendalikan korupsi di segala bidang, juga bisa melihat peluang
usaha yang bisa diadakan negara kemudian hasilnya akan digunakan untuk
kebaikan banyak orang.”
“Ya
ya ya, tapi bbm nya naik dulu ya. Idemu saya tampung tapi maaf jika
saya tidak ingat. Nih tiket nonton film plus voucher makan gratis
ditambah sedikit uang jajan untuk kamu gunakan. Sana bersenang-senang
dan jangan pikirkan negeri ini karena negeri ini tidak boleh makmur dan
maju, setidaknya untuk saat ini” ucapnya.
“Ok,
thank you bos! Aku akan bersenang-senang tapi pemilu nanti saya tidak
akan memilih wakil rakyat dari tingkat terkecil hingga pimpinan
tertinggi dari partai anda!” balasku
“Nggak
apa-apa, masih banyak kok orang bodoh lain yang akan mendukung kami
karena kami akan menjanjikan kemakmuran untuk pengikut kami.”
“Tapi saya akan terus berdoa pada Tuhan agar Tuhan membuat hati semua orang melakukan hal yang sama.” ucapku
“Silahkan tapi kami yang memimpin bukan Tuhan, bahkan jika kami menyumpal mulutmu sekarang, Tuhan juga tidak akan membantumu.”
“Astagirullah! Maaf Pak tapi saya hanya menyampaikan aspirasi dan nggak pakai bakar-bakar ban!”
“Iya nggak apa-apa. Saya juga hanya bercanda kan ini negara demokrasi! Sudah sana bersenang-senang.”
“Iya Pak tapi ini tiket nonton, voucher dan uang nya saya kembalikan. Saya mau pergi berdoa bersama yang lain, Assalamualaikum.”
“Walaikumsalam”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar