Sabtu, 21 Juni 2014

Perempuan itu kali ini bernama Cilpi



Ya Allah, perempuan itu kali ini bernama Cilpi. Perempuan yang Kau beritahu padaku di awal bulan April lalu. Kenapa hati dia bisa tergerak pada perempuan itu padahal jelas sedari awal dia sudah memberitahuku bahwa perempuan itu akan segera menikah? Tentu itu ada dalam kuasa-Mu yang membolak-balik hati hingga pesona perempuan itu ternyata tetap mampu membuat dia jatuh cinta dalam situasi yang bukan perkara salah atau benar.

Sejak itu aku mampu merasakan dan melihat dia berbinar. Sifat pemburunya muncul, begitu bergelora saat mengejar perempuan itu. Dia tak mengindahkan banyak hal karena dia hanya tertuju pada sosok cantik perempuan itu.

Dia menjaga betul HPnya, dia begitu acuh dan selalu penuh amarah padaku yang seringnya tanpa sebab yang jelas. Tapi begitulah dia bersikap jika tengah bermain api. Mungkin kata-kata manis, bualan, rayuan dan ucapan selamat pagi, siang, sore dan malam tengah melayang sempurna melalui berbagai aplikasi di HP, dengan harapan perempuan itu mau ikut serta dalam geloranya. Maka dari itu HP dia jadi haram untuk kusentuh. Dia bahkan menjadi jembatan perempuan itu hingga kini mereka bisa ada dalam lingkungan yang sama.

Saat kemarin aku bertanya pada perempuan itu, perempuan itu justru mengatakan hal buruk tentang dia dan mengatakan sesuatu yang sangat menyakiti hati ini. Siapa dia berani-beraninya berkata seperti itu padaku? Dia tak tahu seperti apa proses yang kujalani hingga bisa sampai di keadaan saat ini. Perempuan itu membela diri bahwa dia tak pernah menaruh rasa dan asa. Perempuan itu justru sempat ingin mundur dari lingkungan mereka. Perempuan itu tak tahan, kesal dan takut pada dia lalu melaporkan dia pada atasan dilingkungan mereka. Perempuan itu juga memintaku agar menasehati si dia supaya tak mengaitkannya lagi dengan prahara kami.

Ya, perempuan itu memang bukan untuk dikaitkan apalagi untuk disalahkan. Tapi rasanya ini menjadi lucu saja. Entah macam apa hubungan yang mereka jalani karena aku tak ikut andil di dalamnya. Tapi tanpa aku ikut campur, hubungan mereka kacau dengan sendirinya. bagiku dia dan perempuan itu sama saja dan memiliki andil yang sama karena tak kan ada asap tanpa api.

Perempuan itu mengajakku bertemu. Karena kurasa akan lebih bijak rasanya jika bertemu dan bertatap muka, juga karena aku ingin tahu beberapa hal, maka aku iyakan ajakan perempuan itu. Tapi perempuan itu malah jadi tampak ragu dan mulai menghindar, aneh. Perempuan itu sepertinya tak mau tahu. Perempuan itu tak mau dikaitkan apa-apa lagi karena menurutnya ini masalah antara aku dan si dia. Namun perempuan itu tetap sepakat untuk bertemu Jumat malam.

Tiba hari kami akan bertemu. Sejak pukul 11 hingga pukul 14 perempuan itu sulit kuhubungi untuk mengkonfirmasi tepatnya kami akan bertemu pukul berapa. Ketika aku bilang akan bertanya pada calon suami perempuan itu saja jika kami tak jadi bertemu, HP ku langsung berbunyi, hahaha. Perempuan itu bilang, tak mau jika calon suaminya dilibatkan karena calon suaminya tak tahu apa-apa. Maka lagi-lagi kami membuat kesepakatan, kami akan bertemu pukul 17:15.

Tepat 15 menit sebelum waktu pertemuan, perempuan itu menelponku untuk menjadwal ulang karena ada yang harus diurusi. Maka aku bertanya lagi apakah boleh jika bertanya pada calon suaminya saja? Karena aku malas menunda. Dengan mantap perempuan itu membolehkan tanpa ragu seperti sebelumnya.

Aku bertanya pada calon suami perempuan itu. Ternyata calon suaminya tahu. Tidak seperti yang perempuan itu bilang. Jawabannya sama persis seperti perkataan perempuan itu. 
Beres, tak lagi ada yang harus kupertanyakan karena terkadang aku tak harus mendapat jawaban atas setiap pertanyaan. THE END.

Dia jatuh cinta dan terpesona pada perempuan itu adalah sesuatu yang harus bisa aku terima. Mereka bersama atau tidak bukanlah urusanku. Setidaknya kini aku tahu siapa yang kini dia cintai, bukan aku. Aku masih cukup tahu diri jadi aku pergi menjauh dari hidupnya hingga meninggalkannya jadi sebuah keputusanku. Hidup harus terus berlanjut agar tak terus menerus berjalan ditempat.





Ketika tanganku tak mampu, maka TanganMu-lah yang akan bekerja Ya Allah.
Aku menarik diri dari lingkaran ini.
Aku memilih jalanku untuk belajar bernapas lega.

Tak mudah untukku melewati bagian ini lagi Ya Allah.
Sulit bagiku hidup tanpa dia.
Sekarang aku sering menarik napas panjang dan berat setiap kali ingat dan merindukan dia.
Tapi setidaknya aku tahu bahwa Engkau masih memberi dia kesempatan bernapas di bumi ini bersamaku.

Biasanya, aku akan meremas sayapnya setiap kali dia akan terbang meninggalkanku.
Biasanya aku tak akan meninggalkannya saat dia berbuat hal bodoh sekalipun.
Tapi terkadang perpisahan bisa mengajarkan akan arti pentingnya keberadaan seseorang.
Maka dari itu kuputuskan agar aku dan dia kini terbang sendiri-sendiri.
Agar aku dan dia belajar akan arti keberadaan satu sama lain apakah penting atau tidak.

Biar perpisahan ini menemukan yang terbaik karena aku percaya hati akan tahu mana yang tepat untuk menjadi belahannya.
Sekarang mungkin bukan saatnya untuk dia menjadikanku belahan hatinya.
Karena dia bahkan belum tahu arti pentingnya hadirku.
Tapi suatu saat nanti, bukan karena keadaan tapi akan datang dari hati.
Karena aku mengenal dia seperti kumengenal diriku.

Aku membiarkan dia terbang bebas,
Bukan semata karena aku menyerah menghadapi dia.
Aku hanya sedang ingin istirahat dari lelahku.
Aku ingin agar dia menentukan sendiri arah yang ingin dia tuju.
Menuju padaku atau pun tidak, maka itu atas kehendak-Mu.

Ya Allah, rasa cinta dan sayangku untuk dia belum berubah.
Siapapun mungkin mengira aku bodoh karena masih cinta setelah dilukai berulangkali, tapi begitulah adanya.
Kumohon bisikkan pada dia agar dia memaafkanku yang menyebalkan ini, kini mulai menjauhinya.
Sampaikan pada dia bahwa aku sedang membuang rasa benci yang kini muncul, agar mampu tersenyum tulus jika bertemu lagi suatu hari nanti.

Kumohon sandingkan dia dengan yang lebih baik dariku.
Yang bersayap cantik dan mampu terbang di ketinggian yang sama menuju tempat tertinggi.
Yang akan menjaga kehormatannya, dan tak akan merendahkan dan menghinakannya.

Jika dia berpaling dariku karena sayapku tak cantik juga cacat,
Kumohon agar Engkau menguatkanku dalam kesendirian di bumi ini.
Jika ternyata Engkau tak akan membiarkanku sendiri,
Kumohon agar mempercayakanku pada seseorang yang dengan rela kepak sayapnya terbang rendah untuk membimbingku dalam pembelajaran terbangku yang lambat dan mungkin tak akan terlampau tinggi.
Seseorang yang tetap melihatku sambil tersenyum saat kami terbang bersama sayap-sayap cantik lainnya.
Seseorang yang akan mendapatkan aku dengan sayap cantik sempurna sebagai hadiah dariMu dialam abadi kelak.

Pernah aku dan dia saling mencintai.
Jika cinta itu kini sedang ataupun sudah menguap,
Maka cinta itu akan tetap indah dalam kenangan.
Jika cinta itu nanti justru akan menguat,
Maka biar dia dan aku belajar.

Cinta kasih-Mu luar biasa tak terbatas
Terima kasih karena malaikat-Mu selalu menjagaku dengan baik.
Merasa dicintai oleh-Mu tak lagi membuatku merasa sendiri.
Terima kasih sudah mengangkat amarah ini.
Kumohon angkat perih hati yang masih sering datang.
Kumohon taburi aku dengan kerelaan memaafkan.
Kumohon jaga serta kuatkan dia dan aku.
Kumohon tuntun aku dan dia pada jalan-Mu yang lurus.
Kumohon terus peluk aku dan dia dengan cinta kasih-Mu yang luar biasa.
Kumohon bahagiakan aku dan dia dalam setiap pembelajaran dari tiap kejadian.

Hidupku masih tanda koma belum sampai pada tanda titik.
Karenanya kubuat ringan hidupku tanpa tanda seru dan tanda tanya.
Aku berjalan dengan yakin bersama-Mu.
Aku mungkin akan salah tapi aku tak kan ragu,
Maka kumohon jauhkan aku dari setiap ragu yang dusta.
It really hasn't been forever yet.
-SUTRI YANINGSIH MANIK-







Keberhasilan yang paling indah adalah mencapai yang tadinya diragukan oleh orang lain.
Jangan buktikan mereka salah.
Buktikan Anda benar.
-Mario Teguh- 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar