Sabtu, 05 Juli 2014

Capres yang baik memiliki pendukung yang baik.


 
http://www.suara-islam.com/read/index/10945/Prabowo-Subianto-Alias-Omar


Assalamualaikum Pak Prabowo,
Izinkan saya memulai  tulisan ini dengan mengatakan HAIIIIIIIIII!!!!
Tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak akan terlalu formal gak apa-apa ya Pak. Tulisan ini gak ada maksud untuk mengintimidasi atau menghujat kok hehehe. Hanya ingin menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan saja sekaligus sebagai ajang eksis.

Ngomong-ngomong Bapak pusing gak sih Pak dengan kompetisi pencapresan saat ini? Karena banyak sekali pegguna social media yang sepertinya sudah pusing dan jenuh dengan status atau komentar saling serang antar pendukung. Tapi hanya antar pendukung kok Pak karena kalo urusan serang menyerang antar tim sukses yang pernah saya lihat beberapa kali di media elektronik dan cetak tidak akan saya bahas di tulisan ini. Saling serang antar pendukung di social media biasanya terjadi karena beberapa pendukung tidak terima jika capres dukungannya sedang direndahkan atau dijelek-jelekkan, baik itu fitnah atau memang benar adanya.

Dengan jujur saya katakan bahwa saya pernah melakukan itu hahaha. Saya mengupdate status yang kurang baik di facebook lalu diserang pendukung lawan yang tak terima. Tapi yang diserang sebetulnya bukanlah saya pribadi tapi justru menyerang saya dengan menghujat Bapak selaku capres yang saya dukung. Untuk itu saya minta maaf, karena ulah saya Bapak jadi dihujat oleh orang yang tidak Bapak kenal. Tapi saya janji gak akan lagi-lagi kok Pak, kan saya sudah mengakui dan menyesali.

Akibat perbuatan saya itu, saya coba membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang Prabowo Subianto yang disebut sebagai pelaku penculikan, pelanggar HAM, capres yang katanya berkoalisi dengan cara bagi-bagi jabatan, katanya punya 2 kewargnegaraan, capres yang cawapresnya adalah ayah dari pelaku tabrakan maut dan banyak hal lainnya yang saya dapat dari sana sini. Belum lagi bapak juga diejek tukang kuda, jomblo dll.

Sebenernya banyak banget sih Pak berita negatif tentang Bapak ketimbang berita positifnya hihihi. Mungkin Itu resiko ya Pak kalau tidak jadi seseorang yang media darling. Herannya, apapun berita negatif  itu, saya kok masih yakin ya untuk mendukung Bapak menuju RI 1???
Apa mungkin karena saya membayangkan bagaimana rasanya menjadi Bapak kemudian saya melihat melalui beberapa media bagaimana Bapak bersikap?

Pokoknya saya tetap yakin untuk mendukung Bapak walaupun Bapak mungkin bukan capres paling baik di bumi pertiwi ini. Urusan salah dan benar tentang Bapak biar jadi urusan Bapak dengan-Nya saja. Toh kebenaran akan menemukan jalannya sendiri tanpa perlu Bapak berkoar.

Oh iya, saya juga agak bingung dengan semua alasan yang dilontarkan tim yang satunya lagi yang mengatakan Bapak begini begitu padahal Bapak kan pernah menjadi cawapres mereka di pemilu 2009 lalu dan mereka tidak mempermasalahkan apapun dari pribadi Bapak pada saat itu. Tapi sekarang kok ya Bapak itu jadi semacam musuh besar mereka ya? (Abaikan.)

Sekarang di socmed banyak sekali lho Pak ajakan ini itu tentang dukungan terhadap capres, diantaranya:
1. Ajakan STOP menjelek-jelekkan capres cawapres manapun karena salah satu diantaranya akan memimpin negeri ini nantinya. 
2. Ajakan STOP saling serang karena bahkan jadi pendukung fanatik sekalipun tidak akan mendapat apresiasi dari kedua capres
 3. Ajakan untuk santai saja di masa kampanye ini karena siapapun yang terpilih tetap tidak akan mengubah nasib ekonomi pribadi kami selain diri kami sendiri.

Ketiga ajakan itu sebenarnya baik dan mudah-mudahan akan sedikit mengurangi panasnya suasana persaingan antar pendukung kedua capres, agar siapapun yang nanti menang, Indonesia tetap damai. Karena itu saya mulai belajar menjadi pendukung yang baik. Dimulai dengan berusaha untuk tidak menjatuhkan capres lainnya sekalipun itu dengan berita yang benar (tapi suka gak tahan juga sih.), tidak terpancing emosi saat capres dukungan saya dihujat, terakhir membantu Bapak dengan doa agar Tuhan yang membolak balik hatilah yang menggerakkan hati seluruh rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin yang terbaik.

Hal ini saya lakukan karena saya melihat sikap Bapak. Bapak saja yang bahkan kalau marah pun rasanya sangat wajar atas semua tuduhan kok ya bisa santai. Lalu kenapa saya tidak? Capres yang baik akan memiliki pendukung yang baik, itu aku hehehe. Saya mendukung Bapak dan tidak meminta apresiasi apapun atas dukungan saya, namun bukan berarti saya gak punya harapan atas kepemimpinan Bapak kelak jika terpilih.
Seandainya nanti Bapak jadi presiden, Bapak tidak perlu memenuhi janji-janji Bapak dimasa kampanye ini karena kami sudah terbiasa dengan pemimpin yang obral janji. Lagi pula kami yakin Tuhan itu maha adil dan cepat perhitungan-Nya. Lagipula Bapak memang tidak akan serta merta bisa mengubah nasib kami satu persatu jika nanti jadi presden. Karena hal itu tergantung bagaimana usaha kami sendiri dalam meraih rezeki dari-Nya.

Saya hanya percaya bahwa pemimpin kami kelak Insya Allah bisa membantu memberikan kemudahan dalam proses kami mengubah nasib kami pribadi. Maka jika kelak Bapak Insya Allah terpilih, bolehkah bapak mempertimbangkan beberapa keinginan saya?
Keinginan itu cukup banyak sih, diantaranya:
1. Pembebasan biaya pendidikan wajib belajar 12 tahun, baik itu biaya bangunan, SPP, pembelian Lembar Kerja Siswa, pembelian seragam dari pihak sekolah.
2. Bisakah Bapak nanti menetapkan biaya minimal dan maksimal untuk biaya kuliah yang diterapkan oleh pihak kampus baik pada perguruan tinggi negeri maupun swasta?
3. Bisakah SISTEM OUTSOURCING benr-benar musnah dari negeri ini seperti yang pernah Bapak utarakan?
4. Tolong sampaikan kepada bawahan-bawahan Bapak agar mulai mempermudah proses administrasi rakyat dari mulai tingkat kelurahan hingga ke tingkat teratas. Karena diminta menyuap oleh oknum petugas juga sudah ada mulai dari lingkup terbawah kok Pak. 
5. Bagaimana jika biaya berobat ataupun rumah sakit mulai digratiskan untuk semua kalangan (ini mungkin agak berlebihan.)
6. Bolehkah hukuman untuk koruptor sedikit agak lebih membuat jera mereka?
7. Bagaimana jika rakyat miskin jangan diberi Bantuan Langsung Tunai karena sungguh tidak tepat sasaran. Kenapa tidak diberikan bantuan pinjaman dana usaha saja yang disalurkan perkelurahan dengan segala macam kemudahan saat meminjam dan mengembalikan pinjaman yang tentunya juga disertai dengan binaan dan pengawasan usaha.
8. Bisakah stok buku diperpustakaan sekolah ditambah dan terus diperbaharui. Kemudian diadakan perpustakaan perkelurahan untuk dinikmati masyarakat umum.
9. Tekan pengusaha swasta di negeri ini untuk memberikan upah minimum yang layak bagi karyawannya.

Itu dulu lah pak, sekedar usul tambahan, Bapak kan punya program-program memajukan desa. Nah untuk program-program Bapak itu nanti, tolong jangan limpahkan pelaksanaan tugas itu langsung pada kepala desa beserta stafnya. Usul saya, bagaimana jika Bapak merekrut orang baru saja mulai dari lulusan SMA hingga S1 yang kemudian ditugaskan 5 sampai 8 orang perkelurahan atau desa. Setelah sebelumnya dibekali dengan ilmu dan prosedur kerja melalui tahapan pelatihan tentunya. Kan lumayan pak sekaligus mengurangi jumlah pengangguran juga.

Kenapa saya usulkan demikian, karena ada beberapa oknum kepala desa yang kadang sering tidak bijak dan menyelewengkan amanah hingga masyarakat tidak sepenuhnya menikmati program-program cerdas pemerintah pusat.

Sebenarnya sih banyak yang ingin saya sampaikan tapi nanti saja kita obrolkan jika ada kesempatan bertemu sambil menikmati segelas kopi dan lapis legit, hehehe.
Wassalamualaikum Pak Prabowo, doa kami beserta Bapak di bulan ramadhan penuh berkah ini, SEMANGATTTTT!!!!!!!!!

#PrabowoHatta
#SelamatkanIndonesia
#IndonesiaSatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar