Senin, 23 Desember 2013

CEMEN


httpsalingxsharing.blogspot.com201111otak-lebih-mudah-ingat-yang-telanjang.html

Aku duduk termenung di ruang tv, diluar hujan sangat deras sekali. Dari balik punggungku dia berbisik mesra di "Lihat kakiku tanpa alas" ucapnya sambil mengangkat kaki mulusnya kehadapku.
Aku menoleh ke arahnya dan aku melihat pemandangan yang sangat indah.
Dengan genit dia menggodaku kembali "Lihat,bahkan tak ada sehelai benang pun yang menempel ditubuhku" ucapnya sambil menjelajahi tubuhnya sendiri dengan telunjuk tangan kanannya mulai dari bibir ke dagu lalu ke leher dan semakin bawah secara perlahan.
"Apa? Apa ini?" Tanyaku dalam hati. Aku bahkan tak sempat untuk menarik nafas. Rasanya gerah padahal sedari tadi aku kedinginan karena kehujanan dalam perjalanan kemari. "Apa? Apa yang harus kulakukan?" Tanyaku kembali masih tak percaya dengan apa yang kulihat.
Vinari. Vinari gadis impian setiap lelaki sekarang ada dihadapku dengan tampilan sempurna tanpa cela tapi aku justru tak dapat berbuat apapun.
Kakiku gemetar, mulutku menganga, jantungku berdetak berratus kali lebih cepat dari kondisi normal. Aliran darahku mengalir lebih cepat, mungkin 160km/jam. Aku tak bergeming, mataku tak berkedip. Aku tak mau kehilangan moment ini sedetik pun jadi aku harus tetap sadar, maka gelas yang tadi berisi secangkir teh hangat yang disuguhkan Vinari, kugenggam erat-erat agar aku tetap sadar.
Vinari semakin dekat, diambilnya gelas dalam genggamanku lalu dia menempelakan tubuhnya ketubuhku sambil membuka jemariku yang mengepal dengan penuh kelembutan. Aku semakin kikuk, semakin gemetar dan ingin merangkul Vinari erat-erat tapi sama sekali tak berdaya. "Apa? Apa ini? Kenapa aku tak mampu melakukan apapun?" Tanyaku penuh kebimbangan meragukan kelaki-lakianku sendiri.
"Ampunnnnnnnnnnn" teriakku dalam hati sat Vinari mengelus lembut dadaku dari balik bajuku. "Apa? Apa yang diperbuat wanita ini padaku?"
"Zen" ucap Vinari dengan lembut berulang kali menyebut namaku. Kulihat dia menggenggam gelasku sambil tersenyum manis.
*******
"Sudah bangun Zen?" Tanya Vinari yang ada disampingku.
"Aku dimana?"
"Kamu dirumah aku. Semalam kamu demam trus pingsan."
"Pingsan? Jadi aku tak melakukan apapun dan hanya pingsan?"
"Iya kamu pingsan. Ternyata kamu cemen." ucap Vinari dengan senyum menggoda.
"Iya aku memang cemen. Tapi kalau kamu mengizinkan, bolehkah aku sendiri yang berjelajah disitu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar