| bayi imortal pertamaku |
Tarammmmmmmm
Yipiiiiiiiiiiiii, akhirnya bayi imortalku alias buku lahir juga.
Beberapa bulan lalu, aku sempat menulis artikel yg berjudul Nunggu bayi imortalku lahir.
Kemarin, tepatnya tgl 22 Agustus 2013 anak itu lahir dengan
membanggakan. Dia lahir selamat dan berhasil didistribusikan ke
Gramedia, Togamas dan Gunung Agung.
Seperti yang aku
ceritakan di artikel sebelumnya, buku ini lahir atas campur tangan Nhae
sahabatku. Dia lah yang optimis bahwa naskahku bisa lolos di penerbit
major, dan ternyata itu terjadi.
Tadinya naskah itu akan
kuberikan pada dokter terapiku, tapi tiba-tiba terpikir untuk
menerbitkan ke salah 1 penerbit major lainnya. Namun sayang, saat itu
tidak ada uang untuk print out dan kalau mau kirim lewat email, biasanya
lebih lama lagi untuk proses seleksi naskahnya.
Sempat terpikir juga sih
untuk menerbitkan sendiri saja karena ada banyak jasa self publishing
yang menawarkan harga paket penerbitan beserta bantuan untuk promo dari
mereka. Tapi jangankan self publishing, lha wong untuk print out saja
ndak ada hepeng (kesian bener hahaha).
Ditengah pilihan untuk
menerbitkan itulah Nhae datang dengan solusinya. Dia meminta aku
mengirim naskahku via email, selanjutnya dia yang akan mengirimkan
naskahku ke penerbit yaitu Elex Media Komputindo lalu menyuruhku agar
terus berdoa.
Selama naskah diseleksi
dan belum ada respon, rasanya hati ini tak tenang. Harap-harap cemas
hingga aku terus menerus mengganggu kesibukan Nhae perihal hasil seleksi
naskah.
1 Mei 2013, pihak penerbit menghubungiku dan memberi kabar baik bahwa naskahku bisa mereka terbitkan.
Kami mulai melakukan
proses editing, ada beberapa bab yang dihilangkan karena dirasa tidak
perlu dan tidak mengganggu jalan cerita jika dihilangkan. Setelah itu
aku menambahkan 2 tulisan yang pernah kumuat di Kompasiana yaitu tulisan
yang berjudul Stroke itu adalah pencuri yang jahat dan sangat terencana dan Bisakah Aku yang Cacat ini Jadi Jagoan
dengan sedikit perubahan
dan penyesuaian tentunya. Sedangkan tentang stroke yang ada dinaskahku
memang sengaja sudah pernah kubagikan juga di Kompasiana.
Beres editing selama
berbulan-bulan, naskah masuk ke tahap proofing juga sempat kebingungan
dengan judul karena judul yang kuberikan dirasa tidak menarik sampai
akhirnya pada tanggal 10 Juli 2013 ditentukanlah sebuah judul yang kami
sepakati bersama yaitu MENITI LANGKAH.
Beberapa hari kemudian
desain cover pun datang lalu terbit deh. Kabar terbit ku ketahui pada
tanggal 20 Agustus 2013 dari Rahma sahabatku yang tidak sengaja googling
dan menemukan informasi bahwa buku ku akan terbit pada tanggal 22
Agustus. Kemudian aku mendapat konfirmasi dari pihak penerbit tentang
tanggal terbit sesuai dengan informasi yang Rahma berikan.
Maka aku putuskan untuk
melaunchingnya dengan sederhana pada hari itu juga tanggal 20 Agustus
2013. Launching hanya kulakukan dengan meminta doa Mamah kemudian kami
berdua berdoa bersama lalu kuberitahu rekan dan kerabat melalui
broadcast message di BBm.
Setelah itu, ucapan
selamat pun berdatangan, dan Alhamdulillah ML kini sudah hadir hampir di
semua Gramedia. Untuk Anda, silahkan kunjungi Gramedia terdekat ya!
Atau jika tidak bisa beli online saja, tinggal googling dengan keyword
meniti langkah, maka akan muncul toko-toko buku online yang juga
menjualnya.
Alhamdulillah, tak
henti-hentinya diri ini bersyukur karena buku yang berjudul Meniti
Langkah, sebuah catatan seorang penderita stroke muda adalah novel non
fiksi yang aku tulis sendiri selama fase pemulihan di bulan Januari
sampai Maret.
Aku masih meniti langkah, yang artinya mau tidak mau, aku harus menghadapi semua hal, bukan karena suka atau tidak suka
Aku masih meniti langkah bukan di negeri khayalan, tempat semua hal bisa terjadi sesuai rancangan si pengkhayal tanpa hambatan
Aku
masih meniti langkah di bumi, bukan di negeri dongeng yang tiba-tiba
akan muncul ibu peri pada saat-saat tersulit. Ini alam nyata, aku harus
berjuang jika ingin sesuatu
Aku
masih meniti langkah, artinya aku harus siap dengan segala realitas
sampai akhirnya aku berada dua setengah meter di bawah tanah
Aku
meniti langkah selama masih menginjak tanah. Sejak dulu aku suka
melangkah dengan kaki telanjang, dan kini pun aku masih tetap
menyukainya walau kaki yang satu masih berjuang untuk berpijak dengan
sempurna.
Salam dan SEMANGAT!!!!!!!
| judul: Meniti Langkah catatan seorang penderita stroke muda penerbit: Elex Media Komputindo Rp.37.800,- |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar