Sabtu, 28 Desember 2013

BERCERMIN




monicaaldebaran.blogspot.com



Terima kasih sudah mengingatkan bahwa aku salah, aku NAKAL dan aku tidak dewasa. Menjadi orang yang MENYEBALKAN itu tak enak.

LELAH terlihat jelas, peluh ini pertanda letih namun lidah masih enggan mengucap keluh karena Allah yang maha baik masih menguatkanku disetiap ujian.

Jiwa pengecutku sebenarnya mengajakku untuk pergi LARI dari masalah, untunglah hati dan kakiku bersikeras untuk bertahan.

MARAH itu enak banget ya, rasanya puas sekali. Tapi mulut jadi serupa dubur, yang keluar hanya gas bau dan kotoran!

Tak mudah ternyata ketika harus diam saat EMOSI. Tapi tak juga sulit, hanya harus tahan diri saja, karena itu lebih bermanfaat dibanding mengatakan kata-kata tanpa guna yang justru menyakitkan dan merugikan diri sendiri.

Ku kira dengan menyimpan BENCI maka dia yang kubenci akan merasa sakit dan tak tenang. Tapi ternyata justru aku sendirilah yang merasakannya.

CINTA KASIH dalam diri ini harus lebih banyak dibagikan karena tiada guna menimbunnya sendiri dan justru akan semakin membahagiakan saat dibagi.

Aku begitu PEMALAS, tak heran jika saat ini aku tertinggal jauh dari mereka yang berprestasi ini itu sementara aku hanya menontoni.

Kubercermin dan aku berteriak saat melihat wajahku yang JUDES menyeramkan akibat lebih banyak murung dan jarang tersenyum, pantas orang tak suka padaku!

Sepertinya aku ini adalah manusia JAHAT, hahahahahaha. Bisa-bisanya aku mengira diri ini malaikat padahal kelakuan setara iblis.

SYUKURlah tuhan itu maafnya seisi bumi, maha pengasih & penyayang, jadi aku tak langsung disepak detik ini juga ke neraka, moga aku dapat maafNya.

Aku harus BERUBAH agar Tuhan juga ikut serta merubah nasibku. Maka setiap hari harus macam di spbu "Dimulai dari 0 ya!"

Aku harus berani MINTA MAAF pada mereka yang telah kusakiti juga memaafkan yang menyakitiku walau dia tak pernah meminta maaf atau mungkin tak merasa bersalah sedikitpun.

Inilah AKU, mahluk bumi berwujud manusia yang mencoba memperbaiki segumpal dagingku agar ikut baik pulalah keseluruhan jasadku.





@sutrimanik

Senin, 23 Desember 2013

CEMEN


httpsalingxsharing.blogspot.com201111otak-lebih-mudah-ingat-yang-telanjang.html

Aku duduk termenung di ruang tv, diluar hujan sangat deras sekali. Dari balik punggungku dia berbisik mesra di "Lihat kakiku tanpa alas" ucapnya sambil mengangkat kaki mulusnya kehadapku.
Aku menoleh ke arahnya dan aku melihat pemandangan yang sangat indah.
Dengan genit dia menggodaku kembali "Lihat,bahkan tak ada sehelai benang pun yang menempel ditubuhku" ucapnya sambil menjelajahi tubuhnya sendiri dengan telunjuk tangan kanannya mulai dari bibir ke dagu lalu ke leher dan semakin bawah secara perlahan.
"Apa? Apa ini?" Tanyaku dalam hati. Aku bahkan tak sempat untuk menarik nafas. Rasanya gerah padahal sedari tadi aku kedinginan karena kehujanan dalam perjalanan kemari. "Apa? Apa yang harus kulakukan?" Tanyaku kembali masih tak percaya dengan apa yang kulihat.
Vinari. Vinari gadis impian setiap lelaki sekarang ada dihadapku dengan tampilan sempurna tanpa cela tapi aku justru tak dapat berbuat apapun.
Kakiku gemetar, mulutku menganga, jantungku berdetak berratus kali lebih cepat dari kondisi normal. Aliran darahku mengalir lebih cepat, mungkin 160km/jam. Aku tak bergeming, mataku tak berkedip. Aku tak mau kehilangan moment ini sedetik pun jadi aku harus tetap sadar, maka gelas yang tadi berisi secangkir teh hangat yang disuguhkan Vinari, kugenggam erat-erat agar aku tetap sadar.
Vinari semakin dekat, diambilnya gelas dalam genggamanku lalu dia menempelakan tubuhnya ketubuhku sambil membuka jemariku yang mengepal dengan penuh kelembutan. Aku semakin kikuk, semakin gemetar dan ingin merangkul Vinari erat-erat tapi sama sekali tak berdaya. "Apa? Apa ini? Kenapa aku tak mampu melakukan apapun?" Tanyaku penuh kebimbangan meragukan kelaki-lakianku sendiri.
"Ampunnnnnnnnnnn" teriakku dalam hati sat Vinari mengelus lembut dadaku dari balik bajuku. "Apa? Apa yang diperbuat wanita ini padaku?"
"Zen" ucap Vinari dengan lembut berulang kali menyebut namaku. Kulihat dia menggenggam gelasku sambil tersenyum manis.
*******
"Sudah bangun Zen?" Tanya Vinari yang ada disampingku.
"Aku dimana?"
"Kamu dirumah aku. Semalam kamu demam trus pingsan."
"Pingsan? Jadi aku tak melakukan apapun dan hanya pingsan?"
"Iya kamu pingsan. Ternyata kamu cemen." ucap Vinari dengan senyum menggoda.
"Iya aku memang cemen. Tapi kalau kamu mengizinkan, bolehkah aku sendiri yang berjelajah disitu?"