Selasa, 23 Juli 2013

up and down



Rabb, aku takut
takut pada bagian busuk diriku
takut aku akan berakhir dalam keadaan sebagai seorang pembangkang
dalam perjalanan ini yang menuju kesana

kadang aku lelah ya Rabb menjalani semua ini
ingin sekali aku bertanya
bolehkah aku pulang sekarang?

panggil aku, bawa aku dalam dekapMu
aku ingin menangis dalam dekap kasihMu
aku ingin menceritakan semua pedihku
walau ku tahu Kau pasti lebih tahu dariku
kumohon panggil aku ya Rabb
jika seandainya perjalanan ini hanya akan menambah tabungan dosaku

saat lelah datang, aku mulai diam
tarik nafas lalu buang pelan-pelan
boleh kan aku sambil bilang "lelah ya Rabb!"
setelah itu aku akan kembali berjalan walau terseok-seok

aku tak boleh berhenti
mungkin detik ini aku belum bersemangat lagi dan dilanda takut
tapi setidaknya kaki masih melangkah di jalan ini walau perlahan

Ya
memang belum saatnya aku pulang
itu hakMu dan aku tak kan mencampuri
aku tahu Kau masih percaya bahwa aku mampu melewati perjalanan ini
titahMu kini adalah agar aku masih harus terus mengukir karya akhirat
namun ada rasa takut jika aku lebih condong pada godaan dunia

Rabb, alirkan ketenangan kasih-Mu padaku
tuntun aku untuk tetap bertahan dan konsisten
agar aku tidak jadi pembangkang
aliri aku kekuatanMu untuk jadi energiku dalam menghidupi hidup ini
lindungi aku dari kebusukanku dalam perjalanan ini
hingga akhirnya kau berkata
"WAKTUNYA PULANG" diakhir perjalananku
karena setiap perjalanan akan berakhir



tabungan dosaku mungkin menggunung tapi maafmu sepenuh bumi

“Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul-khatimah (akhir yang baik), dan jangan Kau akhiri hidup kami dengan suu-ul-khatimah (akhir yang buruk)” 

Jumat, 19 Juli 2013

Berserakan cewek di facebook Ononk


zaman tandukan dan gw lebay
Punya kekasih ganteng itu nyenengin sih, tapi kadang-kadang jadi agak bete kalo pas lagi jalan, gw selalu disangka Kakaknya, hemmmm!
Punya kekasih ramah itu seneng sekali tapi bete kalo di salah artiin sama cewek-cewek yang akhirnya jadi fans nggak jelas.
Punya kekasih yang terkenal walaupun dalam lingkup lokal, sebenernya sih nggak jadi masalah buat aku. Tapi jadi masalah banget kalau para fans nya udah mulai pada lebay dan nggak hargain gw, arghhhhhh.

Yes, Ononk itu ganteng, ramah dan lumayan populer di lingkungannya. Dulu sih aku langsung punya 'tanduk' tiap lihat cewek-cewek yang mulai sok akrab di facebook. Dengan santai cewek-cewek itu nulis di wall seenak jidat bilang sayang atau manggil Ononk dengan panggilan-panggilan khusus dari mereka. Kadang, sebagian cewek itu juga mulai ngasih perhatian lebay lewat pesan fb, aku tahu karena aku punya pasword fb Ononk, hehehe.

Pegel hati deh pokoknya, apalagi kalo Ononknya juga ngeladenin. Kondisi kayak begini, bikin sifat drama queen nya gw langsung create satu kondisi seolah-olah itu adalah maasalah besar. Oh damn!

Beberapa hari belakangan ini, hal itu terjadi lagi. di facebook mulai lagi berserakan cewek-cewek yang ngirim pesan menyapa standar tapi punya maksud kheseus (suudzon ya gw, hehe), beberapa nulis di wall dengan santai, ada yang koment and ngasih like setiap kali Ononk update status atau apapun.



memang sih Ononknya kalem-kalem saja dan nggak ngerespon lebay ke beberapa cewek itu, tapi serius deh, rasanya risih kalau ada cewek kayak begini. Apa aku perlu rekomendasiin cowok laen gitu ke mereka??
Cewek-cewek itu nggak ngehargain gw, mereka nggak mikir apa kalau gw cemburu?
Yes ternyata cemburu, itu yang selama ini bikin aku jadi punya tanduk.

Ok aku harus mulai rubah sudut pandang dan pola pikir biar tanduk nggak tumbuh subur. Kalau cewek itu adalah pendengar siaran Ononk, aku nggak masalah dan mulai ngehargain mereka karena mereka adalah pendukung kesuksesan karier Ononk juga. Tapi cewek-cewek diluar pendengar yang mulai eksis di fb, twittter, whats app, bbm dll, mereka yang nggak jelas ini nih yang mulai bikin agak gremet-gremet apalagi Ononknya juga ngeladenin atau malah kadang Ononk yang mulai duluan, hadehhh *tepokjidat.

Punya pasword fb nya malah bikin pegel hati kalau ngeliat cewek-cewek itu dan bikin jadi males juga untuk buka. Jadi stalker juga nggak penting deh biarkan Ononk dengan kebebasan dalam dunianya. Akhirnya aku pikir nggak mesti juga aku rempong, cukup santai saja karena mereka itu semua nggak akan mengurangi rasa sayang Ononk padaku.
Laki-laki dasarnya mendua dan aku tahu Ononk itu pembosan jadi dia mungkin emang bener tertarik sama beberapa diantara cewek-cewek itu tapi malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya aishhhhhh!




Laki-laki memang sifatnya cenderung untuk mendua tapi perempuan yang disampingnya harus bisa memberi tahunya bahwa setia itu tidaklah sulit.

Kamis, 18 Juli 2013

Most Valuable



 
koleksi pribadi, Ononk aku


Ini adalah cerita tentang Indra Irawan Putra. Siapa sih dia? Seleb? Atlet terkenal? Bukan, Indra a.k.a Ononk itu adalah pujaan hatiku (jiaghhh lebay wkwkwk). Tapi memang iya kok, dia pujaan hatiku juga pujaan hati beberapa cewek-cewek lainnya yang sering mendengarkan dia siaran. Bedanya aku dan cewek-cewek itu adalah, aku mendapat tempat lebih special untuknya dibanding mereka (jiaggghhh lebay makin parah!). Tapi ini serius, karena dia, aku selalu merasa special dalam kebersamaan kami selama 5 tahun ini.
Ononk yang pekerjaan utamanya adalah sebagai seorang Customer Service di FIF finance, terpilih menjadi FIF Best Service Branch pada awal bulan Juni lalu berdasarkan pada penilaian performansinya di tahun 2012. Dia menjadi salah satu dari 3 orang yang mewakili FIF group dalam sebuah ajang kompetisi pelayanan perusahaan terhadap pelanggan.
Ajang itu adalah The 9th National Customer Service Championship 2013, yaitu program Service Star Award for Staff. Ini adalah sebuah ajang kompetisi untuk para karyawan yang berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan dari berbagai macam perusahaan di Indonesia.
Acara ini diselenggarakan oleh Global Service Quality Academy, Majalah Marketing, dan Care Center for Customer (sebuah lembaga independen yang berhubungan dengan customer service).
Program service championship kali ini lebih menitikberatkan pada peningkatan kompetensi menuju standar service global sehingga dapat memberikan Customer Experience yang positif bagi para pelanggan yang akhirnya akan meningkatkan kepuasan para pelanggan. Ajang ini diikuti oleh para peserta yang menjadi perwakilan dari berbagai industri jasa, mulai dari perbankan, telekomunikasi, otomotif, dealer, retail, transportasi, public service, keuangan, dan financial yang terbagi dalam kelompok kategori Walk In Center dan call center.
Ada 2 tahapan dalam kompetisi ini, yaitu:
1. Service KAS Assessment. Tahap ini berbentuk tes tertulis, dengan aspek penilaian: Knowledge, Attitude dan Skill yang diselenggarakan di Gedung BPPT Thamrin Kebon Sirih, Jakarta.
2. Service KAS Camp. Para peserta yang lolos dari Service KAS Assessment akan masuk ke tahap ini kemudian mengikuti pelatihan karantina terpadu, pembekalan menjadi seorang Service Star yang akan mampu menjadi role model pelayanan pelanggan dengan mendapatkan berbagai materi yang diberikan selama karantina.
Aku menjadi saksi tentang bagaimana proses Ononk untuk mengikuti tahapan demi tahapan dan ada banyak cerita dibalik semua proses itu yang akan indah untuk kami kenang kelak (jiaghhhhhhh lebay lagi).
Sebelum tahap tes tertulis, dia mengikuti seminar tentang pelayanan terlebih dulu di kantor pusat pada tanggal 21 Juni dan sore hari dia sudah kembali lagi di Bandung.
Tanggal 26 Juni, dia kembali lagi ke Jakarta dan menginap di hotel bersama bersama rekan perwakilan FIF terpilih lainnya, yaitu Mas Ade dari Blora dan Mbak Chimud dari Kudus. Mereka mendapatkan pembekalan di Menara FIF Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan pada tanggal 27 Juni. Keesokan harinya mereka sama-sama mengikuti seleksi tahapan 1 sedangkan pengumuman lolos atau tidaknya diberikan tanggal 29 Juni.
Tiba hari pengumuman, kami berkomunikasi lewat telpon dan dia bercerita dengan sedih bahwa Bu Rachel dari kantor pusat sudah menyampaikan bahwa dia tidak lolos ke tahap ke-2. Ononk bilang, dia akan segera kembali ke Bandung sedangkan 2 rekannya yang lain tetap tinggal karena mereka berdua lolos seleksi tahap 1. Rasanya lemas sekali ketika mendengar kabar itu tapi aku tak menunjukkannya karena aku harus membesarkan hatinya.
Pukul 19:00wib telpon ku kembali berdering. Kali ini Ononk bercerita dengan semangat bahwa ternyata dia lolos tahap seleksi tahap 1. Bu Rachel, Mas Ade dan Mbak Chimud ternyata bekerja sama untuk mengerjainya saja dengan akting yang sungguh-sungguh seolah meyakinkannya agar tidak bersedih dan berbesar hati karena tidak lolos (jiaghhh, rugi deh gw udah sedih lebay! hehe).
Karantina diadakan di Sentul, Bogor pada tanggal 1 dan 2 Juli. Usai karantina, Ononk kembali ke Bandung menggunakan travel. Pool travel dari Jakarta ke Bandung yang dia tumpangi tidak jauh dari rumahku, maka adikku menjemput dia setiba di Bandung pada tanggal 3 Juli pukul 00:15. Dari pool Ononk mampir ke rumahku terlebih dahulu, lalu dengan bersemangat Ononk bercerita tentang pengalamannya selama di karantina.
“Aku nggak berharap menang neng karena ke-29 peserta lain yang lolos tahap 1 dan ikut karantina sangat bagus-bagus dan keren-keren dalam pelayanan kalau dibandingin aku.” Ucapnya dengan tulus.
“Menang atau nggak, buat aku, kamu tetap juara!” jawabku sebelum akhirnya Taksi datang dan dia pun akhirnya pulang kerumahnya.
Setelah beres kompetisi, dia kembali bekerja seperti biasa dan siaran disore hari plus ada tambahan jam siaran sahur selama ramadhan. Tidak setiap hari sih siaran sahurnya, tapi aku tahu dia pasti lelah.
Tanggal 17 Juli lalu, Ononk kembali ke Jakarta untuk mengikuti inagurasi Service Star Indonesia pada tanggal 18 Juli 2013 di Balai Sarbini. Usai inagurasi, dia menelponku pukul 17:02wib, dia bercerita bahwa seluruh peserta yang mengikuti Service KAS Camp mendapat gelar Service Star Indonesia. Dia bercerita saat para juara naik ke atas panggung, yaitu BCA sang juara umum, Garuda Indonesia juara 1, Bank Nusantara Parahyangan juara 2 dan juara 3nya dia lupa katanya.
Terakhir dia bercerita tentang Mbak Chimud yang mendapat penghargaan juga kekagetannya saat namanya disebutkan untuk penghargaan sebagai Most Valuable service star. Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aku ikut senang dan mengucapkan selamat kegirangan. Ada rasa bahagia karena doa dan ikhtiar berbuah manis.
Penghargaan bukan satu-satunya tapi prestasi itu akan menjadi motivasi agar lebih baik dan membuatmu lebih percaya diri. Aku tahu kamu bisa dan mampu sayang, jangan pernah malu dalam melayani, jangan pernah hilangkan ketulusanmu karena itu adalah hal yang paling bernilai tinggi dalam melayani. Ingatlah bahwa ketulusan dalam sebuah pelayanan datang dari hati, mungkin karena ketulusanmu itulah kamu akhirnya mendapat gelar most valuable.
Sekarang, Ononk mungkin sedang tertidur di kereta yang berangkat pagi tadi pukul 05:45 dari Jakarta ke Bandung. Tak sabar ingin segera bertemu kamu darl (ini nggak lebay ya hehe).

Rabu, 17 Juli 2013

Menerbitkan buku sendiri atau Menyerahkan naskah tulisan ke penerbit major?


artikelpustakawan.wordpress.com


Self publishing adalah penerbitan mandiri, dimana penulis tidak hanya sekedar menulis naskah saja tapi juga merangkap sebagai penerbit yang bertanggung jawab dalam proses penerbitan bukunya. Semua proses, mulai dari menulis naskah, desain sampul, lay-out naskah, menentukan harga buku, mengurus proses penjualan dari mulai distribusi, pemasaran, berhubungan dengan distributor, agen, toko-toko, juga mengurus cetak ulang buku jika buku laku, dan banyak hal lain dalam proses penerbitan hingga penjualan serba di urusi sendiri.
Termasuk ISBN (International Standard Book Number) juga di urus sendiri. ISBN ini adalah kode khusus dan dengan memiliki isbn maka data bukunya akan tercatat di arsip nasional selama 50 tahun, hal ini bersifat administratif lho bukan perizinan.
Keuntungan dari self publishing adalah, kita tidak perlu mengikuti lamanya proses penerbitan seperti di penerbit major juga memiliki hak penuh untuk segala macam tetek bengek penerbitan. Setelah itu kita juga yang menentukan bagaimana pemasarannya agar buku bisa laku keras, kita juga berhak menentukan keuntungan yang tentunya akan lebih besar jika dibandingkan dengan menerbitkan buku di penerbit major.
Sedangkan kerugiannya adalah, ya agak ribet aja karena mengurus sendiri semua hal dan kita akan rugi jika ternyata penjualan buku melempem sementara kita sudah sampai keluar banyak modal.
Kalau naskah, lay out dll sudah jadi, anda hanya perlu mencari mitra penerbit dan ikut langsung terlibat dalam prosesnya, sekarang sudah banyak jasa self publishing yang menawarkan banyak kemudahan. Mulai dari pembuatan barcode, lay out dan cover yang bisa menggunakan  jasa berbayar mereka. Bantuan pengurusan ISBN, penjualan buku secara online bahkan bantuan untuk distribusi ke toko-toko buku juga sistem penjualan buku sesuai pesanan.
Beberapa mitra penerbit untuk menerbitkan buku secara mandiri biasanya membuat beberapa paket harga cetak buku, diskon dll yang lumayan menggoda, hehehe. Untuk penulis yang jago pemasaran, cocok nih.
Tapi jika kita menyerahkan naskah ke penerbit major, kelihatannya memang lebih gampang. Kita cukup menulis saja, lalu untuk biaya percetakan, distribusi, promosi dll di urus oleh mereka. Tugas kita hanya membuat tulisan yang sesuai dengan kriteria penerbit dan kita hanya perlu meyakinkan mereka bahwa naskah kita layak terbit.
Kerugiannya, naskah kita bisa saja di tolak atau jika naskah diterima setelah melewati proses seleksi naskah yang panjang, kita harus sabar dengan proses penerbitan mulai dari editing, proofing, hingga cetak buku yang memakan waktu yang lumayan lama. Dan tulisan kita juga bisa saja mengalami pemotongan sana sini saat dalam proses editing.
Sedikit berbagi tips untuk mengirim naskah ke penerbit major, langkah pertama saat akan mengirim naskah yang sudah jadi adalah tahu alamat penerbitnya, hehe. Caranya bisa dengan googling, atau cek di buku yang anda baca saja karena biasanya di buku juga tercantum alamat penerbit. Beberapa penerbit juga menyediakan fasilitas pengiriman naaskah via email atau bisa langsung ke alamat email pribadi si editor di penerbit tersebut. Kemudian jangan lupa sertakan kelengkapan seperti data anda, sinopsis dan surat pengantar.
Dari naskah anda, penerbit akan melihat potensi pasar. Menarik atau nggaknya naskah, bukan karena anda seorang penulis besar kok, jadi tak perlu berkecil hati untuk kirim naskah. Tipsnya adalah, jangan kirim naskah yang sama ke penerbit yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, karena takutnya, ketika ada lebih dari 1 penerbit yang memberi kabar setuju untuk menerbitkan naskah anda secara bersamaan maka nantinya anda akan bingung dan kredibilitas anda pun jadi pertanyaan.
Karena proses seleksi naskah yang lumayan lama, biasanya memakan waktu 2 sampai 4 bulan, maka sebaiknya anda menunggu dengan sabar. Kalau anda mengirim via pos, sertakan amplop balasan kalau ingin naskah dikirim balik jika naskah anda di tolak.


Kalau naskah sudah di kirim, silahkan harap-harap cemas menunggu kabar, disinilah sensasinya, hehehe.

Jumat, 12 Juli 2013

Bercinta dengan dunia


http://quotes-lover.com/search/you+hate+your+life+while
Beberapa hari ini aku tak bercinta dengan aksara karena aku sedang sibuk bercinta dengan dunia. Ya aku sedang menikmati percintaan dengan dunia karena semenjak aku berada dalam kondisi baruku sejak 8 bulan yang lalu, yaitu jalan yang tak normal dan tangan kiri yang tidak bergerak sempurna membuat aktivitas yang dulu biasa kulakukan dengan mudah jadi agak terbatas dan membuatku sempat merasa tidak percaya diri untuk melakukan ini dan itu sehingga aku menjalani peran baru dengan hanya menjadi penonton dalam kehidupan. Aku hanya menonton mereka yang bekerja dan bergerak kesana kemari. Aku melihat mereka hidup sementara aku seolah sudah mati padahal nyawa masih menempel dalam ragaku.
Aku lebih banyak diam dan menyibukkan diri sesekali untuk mencoba aktivitas ini dan itu sebatas yang aku mampu. Aku belajar memasak, belajar mengepel, belajar bersih-bersih rumah, dan belajar banyak hal lain, yang dimana dulu semua hal itu adalah hal yang sangat mudah sekali untuk kulakukan. Aku menikmati semua proses pembelajaran ini, aku merangkai setiap detail nya sebagai rangkaian kenangan yang indah.
Ketika berjalan-jalan ke Tangkuban Parahu bersama Ononk cintaku, ada rasa percaya diri yang mulai tumbuh. Kemudian ketika sahabatku Rahma mengajakku berbelanja ke super market, dia mengajariku untuk mengangkat beban sendirian dengan menenteng keranjang yang penuh dengan belanjaan kami, saat itu rasa percaya diriku jadi makin bertambah. Lalu ketika kemarin aku berjalan-jalan keluar kota, rasa percaya diriku semakin bertambah lagi. Aku mengalami banyak hal indah dalam setiap proses pembelajaran yang kujalani ini dan rasa percaya diri itu mulai semakin tumbuh perlahan.
Semua hal indah itu, selama ini kulakukan sendiri di dalam rumah atau dilingkungan sekitar rumah, kalau pun aku melakukannya dilingkungan yang jauh dari rumah, aku melakukannya dengan didampingi oleh orang-orang yang mengasihiku. Sementara itu, di dalam diri ini, ada sesuatu yang terus meminta agar aku mulai untuk lebih berani beraktivitas sendiri diluar rumah. Tapi diluar dari segala keterbatasan fisik juga keterbatasan lain yang aku alami, jujur, sebenarnya aku sendirilah yang paling membatasi diriku sendiri untuk melakukan aktivitas lain yang sebenarnya ingin kulakukan diluar rumah. Aku membatasi diriku karena aku takut! Takut tidak mampu jika aku melakukannya sendirian, aku takut!
Ketakutan itu membuatku memilih diam sebagai penonton terbaik namun terkadang aku juga mulai sedikit mengintip dunia. Jadi penonton terus menerus ternyata membosankan, apa lagi hanya jadi pengintip yang cuma bikin mata jadi bintitan. Aku melihat ini dan itu hingga akhirnya aku mulai tergoda ingin ikut bercinta dengan dunia, tapi setiap kali hasrat itu muncul. selalu saja kutekan sekuat mungkin karena aku takut tidak mampu melakukanny sendiri, aku takut!
Seseorang bisa melakukan sesuatu yang tak mampu dilakukannya saat dia berada dalam keadaan terpaksa! Ya, keadaan akhirnya memaksaku untuk membuang jauh rasa takut, memaksaku untuk memperbesar rasa percaya diri, memaksaku yakin bahwa aku mampu, keadaan menarikku paksa untuk segera bercinta bersama dunia, tidak hanya diam dirumah, dan keadaan memaksaku untuk melangkah sendiri tanpa dampingan orang-orang yang biasa mendampingiku karena kasih Allah masih terus mendampingi, menguatkan dan menuntunku.
Keadaan memaksaku karena sepertinya aku ini memang tipe manusia yang mirip dengan kuda yang baru akan berlari kencang setelah dipecut. Akhirnya rasa percaya diri yang tumbuh perlahan itu bisa semakin besar setelah ada situasi yang menyakitkan pada tanggal 5 Juli, dimana aku bangkit setelah menerima bentakan yang menyakitkan dari adik bungsuku. Saat itu aku menangis namun bagian diriku yang lain memintaku untuk bergerak, tidak hanya diam saja.
Aku mengikuti kata hatiku, aku membawa kartu atm dan hp yang sengaja kumatikan lalu aku melangkahkan kaki entah kemana dan mau apa. Aku hanya berjalan dan terus berjalan sambil terus menerus menangis hingga di tengah jalan akhirnya kuputuskan untuk kerumah Rahma saja tapi sayang dia tak dirumah, kemudian langkah kaki kuteruskan ke rumah teman yang lain tapi dia pun sedang tak ditempat. Setelah itu aku memutuskan untuk istirahat sejenak.
Saat terdiam, aku pun sadar bahwa aku sudah berjalan sejauh 2km lebih dalam waktu satu setengah jam, Ya Allah gw bisa! Ucapku dalam hati, aku sedikit tak percaya ketika sadar bahwa aku sedang berada jauh dari rumah, berjalan sendiri dan ternyata aku bisa. Rasa percaya yang semakin besar akhirnya mendorongku untuk melanjutkan perjalanan guna menghilangkan rasa kecewa karena dua sahabatku tak ada dirumahnya masing-masing. Aku jalan-jalan sendiri dengan terus berjalan kaki.
Aku mulai mampir ke toko baju kemudian belajar mencoba baju yang pengin aku beli walaupun susah payah dan butuh waktu yang lama saat berada di dalam kamar ganti sampai baju itu akhirnya berhasil ada di badanku. Kalau pake kaos doang sih aku sudah biasa, tapi pake baju gaun di ruang ganti toko adalah pengalaman pertama dan Alhamdulillah sukses walaupun bajunya tak jadi kubeli karena mesin gesek untuk debit cardnya rusak, hahahaha. Dilain sisi, mesin rusak itu menguntungkanku karena uang di dalam kartu itu sepertinya lebih bermanfaat untuk hal lain dibanding baju, Allah menyelamatkan uangku!
Beres urusan ditoko baju, aku mampir ke atm yang ada di dalam mini market lalu mengambil uang 50.000 yang kemudian kubelikan ice cream coklat sebagai hadiah untuk diri sendiri. Rasa nya enak, pikiran tenang tapi sedih dihati belum lagi hilang. Sedang asyik menikmati ice cream, aku menyalakan hp dan setalah itu hp terus berbunyi tanpa henti. Ada telpon dan sms yang masuk bergantian karena Ononk, orang rumah dan Rahma mulai khawatir dan takut terjadi apa-apa denganku.
Hatiku puas, puas karena ternyata aku bisa dan mampu, maka setelah puas jalan-jalan, aku pun memutuskan untuk pulang dengan naik andong sebagai alat transportasi menuju rumahku karena kaki lumayan nyut-nyutan, maklumlah hampir 3km total jarak yang kutempuh, dan ternyata, aku juga bisa naik andong sendiri hari itu, karena selama ini selalu saja harus dibantu.
Tiba dirumah, Mamah memelukku dan memintaku untuk tidak sakit hati, pelukannya menghapus sedih dan sakitku. Aku pun makan lalu istirahat. Malam harinya, adik yang tadi membentakku meminta maaf dan memelukku. Ceritapun berakhir bahagia.
*****
Setelah kejadian itu, aku mulai merasa tidak takut lagi, tidak mau lagi mendiskon kemampuan diri sendiri dan aku sadar bahwa aku tetep ngerooooooooooock! Kejadian berikutnya adalah tanggal 7 juli. Sehari sebelumnya Ononk memintaku membungkus kado untuk event diradionya karena dia memiliki kesibukan hingga tak sempat membuatnya. Aku ke toko souvenir terdekat dengan diantar adikku Rina kemudian memilih souvenir yang lucu untuk isi kado lalu aku membungkusnya sendiri.
Malam harinya, Ononk datang ke rumah untuk apel malam minggu tapi dia lupa membawa kadonya saat pamit pulang. Minggu pagi harinya, aku baru menyadari kado itu tertinggal. Dari radio ke rumahku butuh waktu 40 menit, sementara 20 menit lagi Ononk akan live on air jadi kuputuskan untuk mengantarkan sendiri saja ke radio tempat Ononk siaran karena adik-adikku sedang punya kegitan masing-masing.Aku memilih naik taksi tapi tak ada satu armada pun yang menyahut jawab mbak yang melayaniku via telepon saat aku mengkonfirmasi pesanan taksiku yang tak muncul-muncul.
Nekat, maka aku putuskan untuk naik angkot sendirian. Wajah Mamah agak ragu saat aku berpamitan, tapi tekadku sudah bulat dan dia tahu bahwa itu artinya keinginanku tidak bisa ditawar lagi. Aku benar-benar naik angkot sendiri sambil menenteng kresek berisi kado plus helm untuk nanti kugunakan saat pulang diantar Ononk.
Naik turun angkot dan menyebrang mungkin sepele tapi tidak bagiku. Itu adalah sebuah petualangan dan aku menjalainya dengan sukacita. Setelah 1,5 jam perjalanan dan sempat salah naik angkot, maklum dulu aku terbiasa naik motor kemana-mana jadi tidak begitu hapal trayek angkot, tapi tak apalah namanya juga jalan-jalan. Akhirnya aku memutuskan untuk naik taksi dari jalan karapitan menuju jalan jurang akibat salah angkot tadi, hehehehe.
Tiba di radio, Ononk dan kawan-kawannya kaget melihatku, beberapa malah menyalahkan Ononk padahal dia tak bersalah. Aku menikmati acara yang sedang digelar di radio tempat Ononk bekerja, setelah acara usai dia mentraktirku makan gurame bakar sebagai hadiah atas keberanianku. Usai makan aku diajak kerumah Ononk dan bertemu seluruh keluarganya termasuk Mbak Monik kakaknya yang tinggal di Semarang yang kebetulan sedang datang ke Bandung. Yeahhhh setiap hari adalah hari terbaik dan hari itupun cerita berakhir bahagia.
*****
8 Juli, pagi-pagi sekali aku sudah rapih karena Rahma sahabatku akan menjemputku. Kami akan pergi mengambil hadiah dari kuis di radio yang kami ikuti. Masing-masing kami mendapatkan Rp.100.000,- hehehe.
Pukul 10:15 Rahma sudah datang kemudian dengan berboncengan naik motor kami berangkat dengan perasaan sukacita. Beres mengambil uang kami putuskan untuk makan cuanki Serayu. Selama ini aku tidak begitu suka makan Cuanki Serayu apa lagi tempatnya yang selalu penuh dan antre membuatku malas. Tapi berhubung Rahma sangat doyan, jadi aku ngikut saja.
Setelah makan, barulah aku tahu kenapa orang-orang rela mengantri, rasanya benar-benar LEZATTTTTTTTT. Selama ini aku hanya pernah makan cuanki serayu yang dibungkus dan dibawa pulang tanpa bumbu karena aku memilih dibening saja. Ternyata makan cuanki serayu ditempat dengan bumbu batagor dicampur kedalam kuah cuanki itu rasanya top markotop deh.
Beres makan dan ngobrol, kami memilih pulang tapi sebelum itu aku minta diantarkan membeli pisang ijo yang tak jauh dari rumahku. Rahma belum pernah mencobanya dan menurutku dia harus merasakan lezatnya pisang ijo saat hari sedang panas. Dan dia benar-benar menyukainya.
Kami berbincang hingga petang dan aku kembali mendapat hadiah uang senilai 300.000,- dari kuis radio bersama salah satu bank swasta. Katanya aku tak perlu keradio untuk mengambilnya karena cukup ke cabang bank terdekat saja. Maka cerita hari itu kembali ditutup dengan bahagia.
*****
9 Juli, aku mengambil hadiah ke bank terdekat diantar Pepey sahabatku karena dia kebetulan sedang mampir kerumah. Aku senang tapi kondisi ayahku menurun, benar-benar menurun. Seharian dia hanya memilih tidur. Ada perasaan sedih menyelimuti hingga hari berakhir dan hatiku terus menerus merapal doa.
*****
Hari pertama puasa aku absen karena tamu bulanan sedang datang, hadehhh. Hari itu Rahma mengajakku ke Festival City Link salah satu mall di Bandung. Kami diam di foodcourt, tak lama Teh Ola dan Yane rekan kerja Rahma yang akan kami temui datang lalu kami berbincang tentang project kami hingga bedug maghrib. Usai makan kami lanjutkan berbincang hingga akhirnya kami memutuskan pulang saat waktu menunjukkan pukul. 20:30. Menyenangkan rasanya bertemu orang baru lalu berbincang tentang banyak hal. Aku suka ini!
Diperjalanan pulang, sesuatu yang tidak kami duga terjadi. Dari arah berlawanan aku sudah melihat ada satu motor yang kebut-kebutan dan begitu motor kami berhadapan sangat dekat, motor itu menabrak motor Rahma sangat kencang. Allah melindungi kami lewat malaikatnya, tidak sedikitpun kami cedera. Justru yang menabrak kami yang ternyata seorang anak laki-laki berusia sekitar 13 tahunan lah yang tampaknya cedera karena dia sempat terguling. Rahma sempat marah pada anak itu tapi tak lama karena kami segera melanjutkan perjalanan pulang. Rahma mengantarku pulang ke rumah dengan selamat tanpa kurang satu apapun, dan cerita hari itu ditutup dengan baik.
Aku suka bercinta dengan dunia, tak mau hanya jadi penonton apa lagi hanya jadi sekedar pengintip. Kini, aku sudah lebih siap.
Semoga setiap hari selalu berakhir dengan baik dan selalu ada kekuatan yang diberikan Tuhan dalam menghadapi apa pun.



Kau hanya akan lemah jika dirimu mengizinkan untuk lemah!