https://www.facebook.com/kata2hikmah.new?ref=ts&fref=ts |
Orang yang suka ngusilin hidup orang
lain itu, biasanya terjadi karena hidupnya nggak bahagia plus punya banyak
waktu luang untuk usil. Setiap hal yang dilakukan oleh orang lain selain
dirinya, dianggap buruk karena dia merasa bahwa dirinya yang paling baik. Baginya,
orang lain yang benar saja bisa jadi salah, apalagi jika salah. Bibir nyinyir biar tha semir!
Setiap kelakuan orang lain
menurut orang yang usil adalah sebuah masalah. Padahal, setiap orang yang punya
kelakuan A-Z, rasanya nggak perlu di usili apalagi sampai diomong-omongi dengan
lebay dan condong apatis tanpa alasan jelas.
Ayolah, banyak hal di muka bumi
ini mengenai dirimu sendiri yang bisa di urusi tanpa harus repot mengurusi hidup
orang lain, kecuali kau bisa menyampaikannya dengan santun, menghargai sebagai
sikap kritis ditambah sayang, itu sih akan positif sekali, tapi ketika anda
membuat kelompok tertentu yang setiap bertemu membicarakan keburukan si fulan yang
seolah paling buruk, hina dan nista, itu namanya gosip alias gibah = memakan
bangkai saudaramu sendiri, ahiyakkkk!
Ayolah, lakukan hal positif dan
lihatlah hal positif dari setiap orang karena tak ada yang sempurna termsuk
anda yang apatis geje (gak jelas). Kenapa saya bilang apatis geje, karena si
fulan pun tak pernah mengusili hidup siapapun, tidak merugikan ataupun merusak
stabilitas Negara. Jadi kenapa anda harus jadi usil? Masing-masing lah. Santailah
kayak dipantai yang penting kan tidak merugikan anda. Dan belum tentu juga anda
tahu alasan kenapa si fulan bersikap A-Z. Yakinlah, pasti ada sisi positif pada
setiap orang.
Orang itu tukang zina tapi baik
hati, lalu apakah saya harus usil dengan perbuatan zina nya?
orang yang itu berperilaku
menyimpang tapi lembut dan sangat ramah kepada siapapun, lalu apakah saya harus
usili perilakunya?
Orang yang itu, kalau bercanda
suka nggak jelas dan kelakuannya 'aneh' tapi kalau ada yang sedang dalam
kesulitan, dia dengan mudah mengulurkan tangan kanannya tanpa tangan kirinya
banyak bicara. Lalu apakah saya harus rempong dengan kelakuan anehnya?
Orang yang itu sering mabuk-mabukan
dan ngedrugs tapi dia baik sekali, lalu apa saya harus usil dengan
kebiasaannya?
Jawabnya, NGGAK BAKAL! Nggak bakal
saya usili karena sayapun kadang berkelakuan aneh, punya kebiasaan buruk dll. Dengan
kata lain, punya banyak kekurangan juga. Yang sempurna tuh cuma Tuhan, kita mah
manusia sama-sama punya minus. Kalau ingin memperbaiki seseorang dari sifat
buruk, ada caranya kok dan bisa disampaikan dengan santun tanpa merendahkan
dirinya sebagai manusia kecuali anda merasa diri sudah sejajar dengan Tuhan. Dab
bukan dengan bergosip yang ujung-ujungnya menyebar fitnah.
Ketika anda menyakiti hati
seseorang dan sakit itu terus bertumpuk, akhirnya yang terjadi adalah hal buruk.
Ingat, setiap orang punya sikap sendiri-sendiri ketika dia di usili, jadi bijak
lah. Karena sipa tahu orang yang anda usili adalah orang yang punya prinsp “Loe
asik gw asik, loe usik gw bantai!”
Semenjak kejadian di bulan November
lalu, sebetulnya saya punya banyak waktu yang sangat-sangat luang, tapi untung
diwaktuku yang luang ini, nggak ada waktu untuk usil krena males aja gitu harus
usil dari A-Z tentang hidup atau kelakuan orang lain. Kenapa? Karena Insya
Allah saya masih bisa berbahagia dalam keadaan bagaimanapun, jadi nggak harus
usilin orang lain. Kalaupun mulai merasa agak tidak bahagia, banyak cara untuk
isi waktu tanpa harus usil. Dan kalaupun saya sempat sedikit mencampuri urusan beberapa
orang, itu karena saya sayang dan bukan apatis tapi lebih kepada saling
mengingatkan dengan cara yang terbilang masih layak.
Pada suka
nonton Tukang Bubur Naik Haji nggak? Nah disinetron itu ada tokoh H.Muhidin yg
2 kali naik haji juga ada Umi Enok yang jatuh cinta sama Pa haji sebagai contoh
orang yang usil. Sebenernya, apa yang 2 tokoh
itu omongin saat ngomentarin ini itu, kadang lebih cenderung benar dari pada
salah sih. Hanya saja caranya menyampaikan komentarnya itu lho! Nyakitin hati,
nggak liat tempat dan berasa paling bener, jadi ya kebenarannya nggak tersampaikan
deh.
Sadar
nggak sadar, orang yang mirip 2 tokoh itu ada
dikehidupan kita atau mungkin dilakukan oleh diri sendiri, hehehe. Julia Perezz bilang: “Haters
don't really hate you, they hate themselves because you're a reflection of what
they wish to be!"
Lembutkanlah hati setiap orang Ya
Rabb. Mohon jangan jadikan hamba dalam golongan orang-orang yang senang menunjuk
orang lain dengan 1 jari tapi 4 jari yang lain menunjuk diri sendiri.
“Janganlah
sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara
kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentulah kalian merasa jijik
kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang.”
(Al-Hujurat: 12)
Dari kisah seseorang yang selalu dipandang minus dalam beberapa lingkungan pergulannya dan aku melihat kegalauan dan kesabaran itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar