Minggu, 11 Agustus 2013

Usil dengan gibah menyebar fitnah

https://www.facebook.com/kata2hikmah.new?ref=ts&fref=ts



Orang yang suka ngusilin hidup orang lain itu, biasanya terjadi karena hidupnya nggak bahagia plus punya banyak waktu luang untuk usil. Setiap hal yang dilakukan oleh orang lain selain dirinya, dianggap buruk karena dia merasa bahwa dirinya yang paling baik. Baginya, orang lain yang benar saja bisa jadi salah, apalagi jika salah. Bibir nyinyir biar tha semir!
Setiap kelakuan orang lain menurut orang yang usil adalah sebuah masalah. Padahal, setiap orang yang punya kelakuan A-Z, rasanya nggak perlu di usili apalagi sampai diomong-omongi dengan lebay dan condong apatis tanpa alasan jelas.
Ayolah, banyak hal di muka bumi ini mengenai dirimu sendiri yang bisa di urusi tanpa harus repot mengurusi hidup orang lain, kecuali kau bisa menyampaikannya dengan santun, menghargai sebagai sikap kritis ditambah sayang, itu sih akan positif sekali, tapi ketika anda membuat kelompok tertentu yang setiap bertemu membicarakan keburukan si fulan yang seolah paling buruk, hina dan nista, itu namanya gosip alias gibah = memakan bangkai saudaramu sendiri, ahiyakkkk!
Ayolah, lakukan hal positif dan lihatlah hal positif dari setiap orang karena tak ada yang sempurna termsuk anda yang apatis geje (gak jelas). Kenapa saya bilang apatis geje, karena si fulan pun tak pernah mengusili hidup siapapun, tidak merugikan ataupun merusak stabilitas Negara. Jadi kenapa anda harus jadi usil? Masing-masing lah. Santailah kayak dipantai yang penting kan tidak merugikan anda. Dan belum tentu juga anda tahu alasan kenapa si fulan bersikap A-Z. Yakinlah, pasti ada sisi positif pada setiap orang.
Orang itu tukang zina tapi baik hati, lalu apakah saya harus usil dengan perbuatan zina nya?
orang yang itu berperilaku menyimpang tapi lembut dan sangat ramah kepada siapapun, lalu apakah saya harus usili perilakunya?
Orang yang itu, kalau bercanda suka nggak jelas dan kelakuannya 'aneh' tapi kalau ada yang sedang dalam kesulitan, dia dengan mudah mengulurkan tangan kanannya tanpa tangan kirinya banyak bicara. Lalu apakah saya harus rempong dengan kelakuan anehnya?
Orang yang itu sering mabuk-mabukan dan ngedrugs tapi dia baik sekali, lalu apa saya harus usil dengan kebiasaannya?
Jawabnya, NGGAK BAKAL! Nggak bakal saya usili karena sayapun kadang berkelakuan aneh, punya kebiasaan buruk dll. Dengan kata lain, punya banyak kekurangan juga. Yang sempurna tuh cuma Tuhan, kita mah manusia sama-sama punya minus. Kalau ingin memperbaiki seseorang dari sifat buruk, ada caranya kok dan bisa disampaikan dengan santun tanpa merendahkan dirinya sebagai manusia kecuali anda merasa diri sudah sejajar dengan Tuhan. Dab bukan dengan bergosip yang ujung-ujungnya menyebar fitnah.
Ketika anda menyakiti hati seseorang dan sakit itu terus bertumpuk, akhirnya yang terjadi adalah hal buruk. Ingat, setiap orang punya sikap sendiri-sendiri ketika dia di usili, jadi bijak lah. Karena sipa tahu orang yang anda usili adalah orang yang punya prinsp “Loe asik gw asik, loe usik gw bantai!”
Semenjak kejadian di bulan November lalu, sebetulnya saya punya banyak waktu yang sangat-sangat luang, tapi untung diwaktuku yang luang ini, nggak ada waktu untuk usil krena males aja gitu harus usil dari A-Z tentang hidup atau kelakuan orang lain. Kenapa? Karena Insya Allah saya masih bisa berbahagia dalam keadaan bagaimanapun, jadi nggak harus usilin orang lain. Kalaupun mulai merasa agak tidak bahagia, banyak cara untuk isi waktu tanpa harus usil. Dan kalaupun saya sempat sedikit mencampuri urusan beberapa orang, itu karena saya sayang dan bukan apatis tapi lebih kepada saling mengingatkan dengan cara yang terbilang masih layak.
Pada suka nonton Tukang Bubur Naik Haji nggak? Nah disinetron itu ada tokoh H.Muhidin yg 2 kali naik haji juga ada Umi Enok yang jatuh cinta sama Pa haji sebagai contoh orang yang usil. Sebenernya, apa yang 2 tokoh itu omongin saat ngomentarin ini itu, kadang lebih cenderung benar dari pada salah sih. Hanya saja caranya menyampaikan komentarnya itu lho! Nyakitin hati, nggak liat tempat dan berasa paling bener, jadi ya kebenarannya nggak tersampaikan deh.
Sadar nggak sadar, orang yang mirip 2 tokoh itu ada dikehidupan kita atau mungkin dilakukan oleh diri sendiri, hehehe. Julia Perezz bilang: “Haters don't really hate you, they hate themselves because you're a reflection of what they wish to be!"


Lembutkanlah hati setiap orang Ya Rabb. Mohon jangan jadikan hamba dalam golongan orang-orang yang senang menunjuk orang lain dengan 1 jari tapi 4 jari yang lain menunjuk diri sendiri.


“Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” 
(Al-Hujurat: 12)


Dari kisah seseorang yang selalu dipandang minus dalam beberapa lingkungan pergulannya dan aku melihat kegalauan dan kesabaran itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar